“Tradisi pesantren alias pesantrian mestinya menjadi ruh bagi institusi pendidikan formal dalam mngelola manajemen pembelajaran pendidikannya dan bagaimana pola asuh guru dan dosen dengan siswa seperti kiyai dan santri,” ujarnya, Kamis (22/10).
Ia
menuturkan, keteladanan menjadi faktor penentu keberhasilan pendidikan. Namun,
saat ini kondisi pendididkn formal telah tergerus nilai-nilai materialisme dan
pragmatisme. Sehingga tujuan pendidikan hanya sebatas kertas ijasah, kalkulasi
nilai atau IPK.
“Orientasinya hasil bukan proses. Institusi pendidikan layaknya pabrik-pabrik yang rapuh,” katanya.
Sumber: Republika