17 Februari 2020

Radikalisme di Dunia Pendidikan

Radikalisme di dunia pendidikan musti dilihat kasus perkasus. Tak boleh digeneralisasi. Penyelesaiannya pun  harus kasus perkasus. 

Sumber radikalisme sebenarnya bukan dari sekolah tetapi tertular dari unsur-unsur luar. Mengacu pada Perpres Penguatan Karakter maka sekolah harus dengan sungguh-sungguh menguatkan konsepsi pendidikan karakter.  

Selain itu sekolah seyogyanya menjadi basic bagi pendidikan bela Negara dan pendidikan kedamaian. Demikian pandangan dari Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Jawa Barat, Prof. Dr. Cecep Darmawan, S.Pd., S.Ip., M.Si., M.H. saat diwawancarai oleh Radio Elsinta. 

Selain itu  Cecep menekankan pentingnya pendidikan kedamaian. Menurutnya pendidikan kedamaian ini sangat penting. Di lingkungan sekolah perlu ditumbuhkembangkan jiwa-jiwa perdamaian, diantaranya  anti kekerasan. Sistem pendidikan harus menjamin seseorang dalam suasana yang damai.


“Tak mungkin tercipta generasi yang berprestasi jika suasana penuh kekerasan, konflik, tekanan, apalagi radikalisme. Suasana damai itu prasyarat mutlak bagi penyelenggaraan pendidikan. Hal ini harus betul-betul dipahami oleh seluruh stake holder pendidikan,” ungkap Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).


***

Copyright © Cecep Darmawan | Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia