Sebagaimana diberitakan sebelumnya 12 petugas PPS, PPK dan KPPS di Jawa Barat meninggal dunia dan sebagian lagi jatuh sakit diduga karena kelelahan selama melaksanakan tugas pada Pemilu 2019.
Pakar politik dari Universitas Pendidikan Indonesia Prof. Cecep Darmawan mengatakan, demokrasi itu harusnya diimbangi dengan kegembiraan bukan dengan kelelahan seperti ini.
“Ini kan pemilu pertama menyatukan pikeg dan pilpres. Kita belum punya pengalaman. Selayaknya ini jadi cermin kedepan,” ujarnya di Bandung, Selasa (23/4/2019).
Cecep yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Kajian dan Pengembangan Kebijakan Publik UPI ini menjelaskan, demokrasi itu ada dua yaitu demokrasi substantif dan demokrasi prosedural.
“Hari ini kita menyaksikan demokrasi prosedural itu, kelihatannya banyak kendala khususnya kendala teknis,” ujar Cecep.
“Banyaknya persoalan terutama saya lihat di medsos dan TV, ini seharusnya bisa lebih diantisipasi oleh KPU sebagai penyelenggara, termasuk di dalamnya Bawaslu sebagai pengawas,” tambah dia.
Ia menilai, ada yang lolos dalam pengawasan atau perencanaan, sehingga banyak petugas di lapangan yang kelelahan bahkan sampai meninggal dunia.
“Solusinya, sebagai penyelenggara KPU harus lebih mengantisipasi,” katanya.
Menyinggung adanya salah input oleh petugas, ia menegaskan perlu kehati-hatian.
“Mungkin ini juga kelemahan dari pengawasan sehingga salah input. Bisa juga pelatihan yang kurang optimal atau karena masalah teknis. Namun bila ada unsur kesengajaan, harus ditindak tegas, tegakkan law enforcement,” pungkas dia.
[Ida]
Sumber: https://www.beritainspiratif.com/pakar-politik-cecep-darmawan-demokrasi-harus-diimbangi-kegembiraan-bukan-kelelahan/
GUNUNGPATI,
AYOSEMARANG.COM- Tantangan zaman dalam bidang pembangunan Sumber Daya
Manusia mengisyaratkan seseorang untuk menjadi sosok pekerja keras,
dinamis, terampil, menguasai IPTEK serta bertalenta global. Dalam
mewujudkan generasi demikian, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Semarang menyelenggarakan Kuliah Umum dengan tajuk “Arah Baru Indonesia
Masa Depan” di Gedung Prof Wuryanto Unnes, Jumat (15/11/2019).
Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut Heru Setiadi, S.H., M.Si,
Sekda Prov Jateng mewakili Wakil Gubernur Prov. Jawa Tengah, Prof. Cecep
Darmawan (Universitas Pendidikan Indonesia), Budi Ariesta Romadhoni
S.I.Kom. dan Baretta Halilintar.
Tema besar tersebut terbagi menjadi beberapa sub tema yang terdiri atas
meneguhkan kebhinnekaan untuk NKRI yang berdaulat, pendidikan untuk
Indonesia masa depan serta fenomena disruption dan perkembangan
teknologi di dunia kerja.
---------
Artikel ini sudah Terbit di AyoSemarang.com, dengan Judul Kecerdasan Buatan Bisa jadi Ancaman, pada URL https://www.ayosemarang.com/read/2019/11/15/47423/kecerdasan-buatan-bisa-jadi-ancaman
Penulis: Afri Rismoko
Editor : Abdul Arif
---------
Artikel ini sudah Terbit di AyoSemarang.com, dengan Judul Kecerdasan Buatan Bisa jadi Ancaman, pada URL https://www.ayosemarang.com/read/2019/11/15/47423/kecerdasan-buatan-bisa-jadi-ancaman
Penulis: Afri Rismoko
Editor : Abdul Arif