Hal itu dikatakan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Cecep Darmawan kepada Kantor Berita RMOLJabar, Senin (18/2).
"Debat ini selayaknya ini menjadi bagian dari pendidikan politik dan sosialisasi politik, agar warga negara kita menjadi warga yang good and smart Cityzen istilahnya," kata Cecep.
Menurutnya, secara umum yang telah disampaikan pada debat semalam sudah baik. Tidak saling menyerang pribadi, lebih kepada konteks bagaimana bangsa ini dikelola 5 tahun yang akan datang.
"Secara umum sudah baik, meskipun substansi materinya belum terkemukakan sepenuhnya, pertama soal waktu, kedua soal format diskusi, nampaknya terlalu banyak materi yang harus disampaikan," ujar Cecep.
"Misalnya soal infrastruktur, itu kan mesti banyak penjelasan tentang infrastruktur belum lagi ke sumber daya alam. Itu harusnya diskusi agak panjang nah kita hanya ada di permukaan. Walaupun memang yang namanya debat selalu ada batasan waktu," tambahnya.
Ia menjelaskan, dalam debat tersebut terlalu banyak materi yang perlu disampaikan. Seharusnya fokus satu atau dua materi namun lebih mendalam.
"Jadi dua calon presiden ini menjelaskan bagaimana kedepan, bukan hanya apa yang sudah dilakukan, tapi apa yang akan dilakukan kedepan," jelasnya.
Masyarakat, imbuhnya, perlu diberikan pemahaman kepada publik apa yang sudah dilakukan dan bagaimana tantangan kedepan.
"Kondisi eksisting harusnya dijelasakan KPU, kondisi kita itu seperti begini-begini, dan bagaimana mereka berdua menyikapi itu karena itu akan menjadi lebih menarik, daripada yang satu mengklaim ini berhasil dan yang satu mengkritik keberhasilan," tutupnya. [gan]
Sumber: http://www.rmoljabar.com/read/2019/02/18/94346/Guru-Besar-UPI:-Debat-Selayaknya-Jadi-Pendidikan-Politik-
