20 Januari 2020

Cetak Biru Cegah Pendidikan Gonta-ganti Kebijakan

Jakarta: Pengamat pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Cecep Darmawan menyambut positif disusunnya cetak biru pendidikan Indonesia. Memiliki cetak biru sangat penting, agar kebijakan pendidikan tidak mudah berubah-ubah meski pimpinan yang membawahi bidang pendidikan silih berganti.

Menurut Cecep hal tersebut juga termasuk ke dalam pengamalan dari amanat Pembukan Undang-undang Dasar 1945. "Kalau dari sisi manajemen publik dalam teorinya itu, kita kan punya national interest, itu ada di pembukaan Undang-undang Dasar 1945 salah satunya mencerdaskan kehidupan bangsa. Nah dari situ artinya manusia Indonesia itu mau diarahkan seperti apa di 50 tahun atau 100 tahun ke depan," kata Cecep saat dihubungi, Jakarta, Senin, 23 Desember 2019.

Ia menyebutkan, cetak biru ini nantinya dapat menjadi acuan atau peta jalan pendidikan Indonesia dalam jangka waktu panjang "Blue print itu memang dibutuhkan, tapi itu dalam jangka waktu yang amat panjang. Sekitar 50 tahun sampai 100 tahun," kata Cecep.

Cecep meminta agar pembuatan cetak biru ini jangan terburu-buru dan harus melibatkan seluruh stakeholder pendidikan, bukan hanya pemerintah. "Tapi melibatkan sektor lain khususnya daricivil society seperti pelaku pendidikan, penyelenggara pendidikan dan sebagainya. Termasuk juga kementerian lain yang berhimpitan," imbuhnya.

Ia menilai nantinya cetak biru ini perlu juga dimasukkan ke dalam sebuah kebijakan. Mengingat kebijakan pendidikan di Indonesia kerap kali berubah setiap ganti pimpinan kementerian

"Blue print harus dibuat, setelah itu juga dimasukkan ke dalam kebijakan, yaitu apakah berupa Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah atau macam-macam, jadi harus mengikat, jadi nanti kalau ganti menteri blue print-nya tetap dapat berjalan," sebutnya.

Ia pun mengaku, tak masalah dengan pemerintah yang baru saja memulai cetak biru pendidikannya. Jika dilihat dari negara tetangga yang telah memiliki cetak biru pendidikan sejak 2013.

"Ya dari pada tidak sama sekali, jadi maksud saya tidak ada istilah terlambat, mamang mestinya kita dari awal. Tapi tidak masalah lah," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengatakan, pihaknya tengah menyusun cetak biru (blue print) pendidikan. Naskahnya ditargetkan selesai dalam enam bulan ke depan.

"Blue print sedang dibuat dan enggak bisa tergesa-tergesa dan harus dikemas dalam suatu strategi. Harapannya dalam waktu enam bulan ini bisa selesai," kata Nadiem di acara ' Taklimat Media' di Gedung A Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin, 23 Desember 2019.


(CEU)

Sumber:  https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/lKYBoGQN-cetak-biru-cegah-pendidikan-gonta-ganti-kebijakan

Copyright © Cecep Darmawan | Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia