MAJALENGKA, Jawa Barat –Prof Cecep Darmawan, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI) mengatakan pendidikan adalah investasi masa depan bagi
suatu bangsa. Jika investasinya berhasil maka negaranya akan menuai
hasil kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Menurut dia, dalam
mendiskusikan tema pendidikan, nyaris tak akan pernah usai.
Hal ini diyakini karena masalah pendidikan merupakan persoalan yang amat komplek dan krusial.
Menurut catatan Dinas Pendidikan Jawa Barat (2016) masalah pendidikan
di Jawa Barat salah satunya masih terbatasnya daya tampung sekolah dan
rendahnya kemampuan pembiayaan pendidikan masyarakat, khususnya ke
jenjang pendidikan menengah.
Kedua angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi hanya 19,06%.
Lalu rendahnya kemampuan masyarakat untuk pembiayaan pendidikan jenjang
pendidikan tinggi, dan terakhir Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 8,34 pada
tahun 2014.
“Masalah-masalah pendidikan ini adalah masalah fundamental
pendidikan,” paparnya melalui pers release yang diterima wartawan,
Jum’at (28/12/2018).
Dikatakan dia, pendidikan gratis jangan menjadi konsumsi politik yang
kenyataannya sulit terwujud. Secara praktika pendidikan terdapat 3
standar pembiayaan pada satuan pendidikan yang meliputi biaya
operasional, biaya investasi, dan biaya personal siswa untuk satu tahun
anggaran.
Ada korelasi yang kuat antara dukungan biaya pendidikan yang besar
terhadap peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. “Atas dasar itu,
maka selayaknya pemerintah dan pemerintah daerah berbagai peran untuk
menutupi kebutuhan biaya pendidikan tersebut,” paparnya.
Masih dalam pemaparannya, untuk biaya operasional dibebankan kepada
pemerintah pusat, biaya inverstasi menjadi tanggung jawapemerintah
provinsi dan kabupaten/kota.
Sementara untuk biaya personal siswa atau peserta didik, harus tetap
menjadi tanggung jawab orang tua. Kecuali bagi peserta didik yang
berasal dari kalangan kurang mampu harus mendapat dukungan dari
pemerintah.
“Menyangkut pemenuhan standar pembiayaan pendidikan dirasakan masih
minimalis. Bantuan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) ternyata di
lapangan, belum seluruh kebutuhan pembiayaan pendidikan terpenuhi secara
memadai,” ungkapnya.
Kondisi ini sangat dilematis bagi pihak sekolah yang berupaya
meningkatkan kualitas pendidikannya.”Standar pembiayaan minimal yang
dipenuhi dari dana BOS, membuat pihak sekolah harus berupaya sedapat
mungkin menekan anggaran pengelolaan pendidikan demi efisiensi,” imbuh
dia.
Namun disisi lain, kata dia, pengembangan dan kreatifitas pendidikan membutuhkan anggaran biaya yang cukup signifikan.
Dengan demikian, kebutuhan biaya pendidikan sebenarnya bisa “gratis”
setidaknya untuk biaya operasional dan biaya invertasi. Jika pemerintah
dalam hal ini pemerintah daerah memiliki komitmen yang kuat untuk
mencerdaskan bangsa dengan daya dukung pembiayaan dari APBN dan APBD
yang signifikan.
Terkait target dan sasarannya dalam RPJMD Jawa Barat harus realistis
jangan terlalu optimistis dan terkesan utopis yang sulit diwujudkan
seperti pada kasus target RLS yg terlalu tinggi tanpa melihat realitas
kondisi pendidikan di Jawa Barat. ** (Sigit)
Sumber: http://nusantara9news.com/prof-cecep-darmawan-pendidikan-gratis-jangan-menjadi-konsumsi-politik/
Keajaiban Al Qur an
Tulisan Paling Sering Dibaca
-
Pemikiran dan gagasan Prof. Dr. Cecep Darmawan yang dimuat di Harian Umum Pikiran Rakyat. Kali ini pada edisi Kamis, 19 Juli 2018 menyoroti ...
-
BANDUNG – Dynamic Nasionalis Community (DNC) menggelar Diskusi Publik dengan tema “Omnibus Law Untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarak...
-
JawaPos.com - Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia ( UPI ) Cecep Darmawan mengaku tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan Keme...
-
Prof. Dr. Cecep Darmawan, SPd., S.IP.,MSi., M.H., kelahiran Subang 29 September 1969 ini, adalah seorang ilmuwan yang aktif di berbagai...